Kamis, 14 April 2016

Live in Porot


Porot Punya Cerita

            Masa livein yang ga bakal aku lupain yang udah ngasih aku banyak pengetahuan baru tentang sulitnya kehidupan orang lain. Untuk mendapatkan gula setetes saja butuh perjuangan dalam perjalanan ke ladangnya apalagi kalo hujan. Mereka harus berjuang untuk mencukupi kebutuhannya walaupun hasilnya gak sebanding sama apa yang mereka kerjakan mereka tetap bersyukur. Mereka harus membawa kayu,rumput, pupuk kandang yang begitu berat dari ladang atau pulang ladang. Jalan untuk ke ladang itu gak semudah yang dibayangin tapi jalannya naik dan licin. Mereka juga harus ke ladang ga cuma 1 kali atau 2 kali tapi sampai 5 kali pun ada untuk mendapat penghasilan yang lebih.
            So, aku ditempatkan di sebuah desa bernama Porot. Desa Porot masuk ke dalam kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Porot termasuk desa yang sudah lumayan maju dari sebelumnya. Terdiri dari kurang lebih 300 kepala keluarga. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian berkebun atau pergi ke ladang. Mereka juga rata-rata memiliki ternak berupa sapi atau kambing dan masing-masing rumah juga paling tidak memiliki ladang dan ayam. Suhu di desa ini juga cukup dingin karena desa ini terletak didataran tinggi. Karena didataran tinggi tak heran banyak yang memiliki ladang yang ditanami kopi atau pohon aren. Mayoritas agama penduduk di desa Porot adalah Kristiani.
            Hari Senin tanggal 4 April 2016, aku ikut ke ladang untuk kedua kalinya tapu ke ladang yang berbeda. Hari minggu aku pergi ke ladang yang dekat dengan rumah dan dekat pula dengan kuburan. Untuk sampai ke ladang itu kita harus melewati kuburan itu dan itu sepi banget. Sampai di ladang kita ngambil banyak jambu biji yang udah mateng dan buahnya besar. Kita memasukkan jambu biji itu kedalam ember.  Hari senin aku ikut ke ladang yang berbeda dan bapaknya berkata kalo ladangnya gak terlalu jauh. Awalnya aku pengin ikut pergi ke ladang yang pertama jam 6 pagi tapi dilarang karena malemnya habis hujan jadi jalannya licin banget daripada nanti aku jatuh terus jadi aku lebih baik gak ikut. Kita pergi dengan berjalan kaki dan itu jauh menurutku dan jalannya naik ke atas. Aku pergi ke ladang kira-kira jam 9 pagi itupun jalannya masih licin. Baru menginjak tanah yang becek aja sandal dan kakiku udah penuh tanah. Aku sering terpeleset saat jalannya naik dan licin. Saat perjalanan aku liat banyak penduduk setempat membawa kayu, rumput dan pupuk kandang bahkan membawanya dengan dipikul. Yang bikin kangum adalah yang membawa ibu-ibu bahkan ibu-ibu yan sudah lanjut usia. Ibu itu membawanya seakan-akan tidak merasa berat dan tidak lelah padahal jalannya naik. Bahkan saat membawanya tidak terpleset , tidak seperti aku yang hanya membawa ember dan minum saja sudah terpeleset berulang-ulang. Bapaknya berkata kalau membawa kayu yang besar itu penghasilannya hanya Rp 25.000,00 jadi mereka harus berulang kali membawa kayu yang besar itu agar memperoleh penghasilan yang cukup.
            Setibanya aku diladang, bapak yang pergi bersamaku menunjukkan banyak tumbuhan yang beliau tanam. Tanamannya antaralain kopi, alpukat, durian, pohon jati dan sejenisnya. Kopi yang ditanam hanya panen 1 kali dalam setahun jadi untuk memperoleh yang lebih, bapak harus menjual pohon jati dan sejenisnya agar memperoleh penghasilan yang lebih. Bapak kemudian mengajak aku masih naik ke atas karena masih ada ladang yang diatas dan ada gubuk untuk tempat istirahat. Saat akan naik ke atas aku terpeleset lagi dan embernya jatuh lalu bapak menolongku naik ke atas. Jalan yang dilalui untuk sampai ke atas sangat sulit dan lici jadi sepanjang jalan aku hanya memeganga batang pohon agar tidak terjatuh.
            Sesampainya di gubuk  aku minum air yang aku bawa. Aku melihat pemandangan yang bagus dari atas. Bapak memberitahuku kalau disini jarang ada ular bahkan singa pun tidak ada yang ada biasanya adalah kijang. Di sebelah gubuk milik bapak terdapat tanaman jahe, pisang, cabai dan lain-lain. Gubuk yang aku gunukan untuk berteduh adalah gubu buatan bapaknya sendiri padahal gubuk itu terdiri dari batang pohon yang besar pasti sangat berah membawanya. Kemudian aku diajak ke atas lagi karena bapak akan mencari rumput untuk makan 6 ekor kambing. Aku disuruh menunggu disitu karena jika aku ikut ke atas lagi jalannya sulit dan susah. Aku melihat bapak membuat tali yang digunakan untuk mengikat rumput yang didapat dari batang daun pisang yang biasa disebut gedebok pisang. Sambil menunggu bapaknya mencari rumput atau ngarit aku bermain tanah disekitarku. Tanahnya berwarna merah kecoklatan dan sangat gempur sehingga kata bapaknya mudah longsong jadi beso akan dicangkul agar tanahnya tidak longsor.
            Setelah beberapa lama kemudian bapak memanggilku untuk naik ke atas dan akupun naik ke atas. Aku ditawarkan ubi yang ditanam bapaknya. Jadi aku pulang membawa ubi 5 biji dan itu agak besar sehingga agak berat. Awalnya bapaknya yang ajan membawa tapi aku gak tega karena bapak udah membawa rumput yang banyak dan dibawa dengan diletakkan diatas kepalanya. Aku jalan lebih dahulu dari bapak dan kami melewati jalan yang berbeda dari jalan yang tadi. 
            Saat pejalanan aku bertanya “Bapak gak capek ?” dan bapak berkata kalau sudah terbiasa jadi gak capek. Aku bingung karena bapak sudah cukup tua tapi gak kelelahan dan tidak mengeluh. Aku juga bertemu ibu-ibu yang tadi berangkat bersamaku tapi mereka sudah berjalan menuju ladang untuk ke 2 kalinya. Dalam hati aku bingung karena mereka tidak ada lelahnya dalam mencari nafkah sedangkan aku? Aku hanya bisa meminta uang kepada kedua orangtuaku tanpa memikirkan perjuangan mereka dalam mecari uang agar kehidupanku terpenuhi. Musimnya sedang musim tanam jadi banyak penduduk yang pergi ke ladang untuk memberi pupuk pada tanamannya.

            Sesampainya di rumah aku langsung mandi karena gatal-gatal. Sedangkan bapak akan pergi ke ladang lagi dan aku tidak boleh ikut lagi karena lebih jauh. aku berpikir kalo tadi aja udah jauh tapi dibilang agak jauh apalagi kalau bapaknya bilang kalo jauh pasti jauh banget. Aku merasa agak sedikit bersalah karena mungkin mengeluh jauh sedangkan bapak tidak pernah mengeluh dan terus bekerja keras agar kebutuhannya terpenuhi. Cucu dari bapak pun suka ikut pergi ke ladang padahal anak itu masih kelas 3 SD tapi sudah mau ikut ke ladang.  

Sabtu, 28 Maret 2015

SELAMAT JALAN OLGA SYAHPUTRA

Karier

Sulung dari 7 bersaudara pasangan Nur Rahman dan Nurshida ini awalnya hanya penggemar yang sering meminta tanda tangan serta foto bareng idolanya. Keberuntungan menghampiri saat dirinya ditawari bermain di film Lenong Bocah. Sayangnya pria berdarah Jawa-Minang ini diharuskan ikut latihan terlebih dahulu di Sanggar Ananda. Karena tak punya uang, Olga terpaksa menjual kulkas demi membayar kursus di Sanggar Ananda. Sahabat Olga, Bertrand Antolin yang kemudian mengulurkan bantuan dengan membelikan Olga kulkas baru.[1]
Selama aktif di Sanggar Ananda, Olga juga sering ikut syuting meski hanya peran-peran minor. Olga juga pernah menjadi asisten penyanyi Rita Sugiarto. Ketekunan Olga berbuah manis. Setelah sempat berperan di sinetron Kawin Gantung dan Si Yoyo, Olga menjadi presenter Ngidam di SCTV bersama dengan Jeremy Thomas. Olga juga bermain di acara komedi Jangan Cium Gue dan disusul Extravaganza ABG tahun 2005 namanya mulai dikenal. Namanya benar-benar melambung di awal 2007 setelah bergabung bersama dua rekannya Indra Bekti dan Indy Barends di acara Ceriwis Trans TV.[2]
Mulai tahun 2008, Olga menjadi presenter TV acara musik Dahsyat di stasiun RCTI bersama Luna Maya dan Raffi Ahmad. Selain menjadi presenter, ia juga membintangi beberapa film layar lebar, di antaranya Skandal Cinta Babi Ngepet dan Mau Lagi. Film Mau Lagi sebelumnya dicekal dan tidak dapat beredar. Namun setelah berganti nama menjadi Cintaku Selamanya, film ini diberi izin untuk diedarkan.
Tak puas hanya menjadi presenter dan bintang film, Olga mulai merambah dunia tarik suara. Olga telah merilis dua single, yaitu Hancur Hatiku (2009) dan Jangan Ganggu Aku Lagi (2010) yang keduanya merupakan lagu ciptaan Charly Setia Band dengan label Nagaswara.
Olga juga memenangkan penghargaan sebagai Presenter Acara Variety Show Music Terfavorit dan Pelawak Terfavorit dalam Panasonic Awards 2009 dan Panasonic Gobel Awards 2010 yang disiarkan di RCTI, TPI (sekarang MNC TV), dan Global TV.
Setelah tidak lagi menjadi presenter acara Ceriwis, Olga membawakan acara Online di Trans TV bersama Jeng Kellin dan Ayu Dewi.
Olga pernah menjadi pemain di Pesbukers ANTV bersama Jessica Iskandar, Raffi Ahmad dan pemain lainnya.

Kehidupan pribadi

Olga juga merupakan sahabat dari aktor dan presenter Raffi Ahmad dan kakak dari Billy Syahputra.
Olga juga mengembangkan bisnisnya dengan membuka sebuah butik bersama dengan adik perempuannya, Reny Nurman yang bernama "Rumah Olga Syahputra" yang berlokasi di lantai 1 Los C2 No. 3A, ITC Kuningan, Jakarta Selatan. Ia mengatakan bahwa bisnisnya ini juga membantu adiknya yang sedang liburan kuliah.

Kesehatan

Pada bulan April 2014, Olga Syahputra mengalami penyakit radang selaput otak yang sebelumnya dikabarkan Olga terkena kanker hingga dugaan mengalami guna-guna, ini terlihat dari rasa sakit kepala dan terus menurunnya daya tahan tubuh dari hari ke hari. Olga sempat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, lalu karena keadaan belum membaik, Olga sempat melakukan pengobatan di Jerman, sebelum akhirnya memutuskan untuk melakukan perawatan di Singapura.

Kematian

Pada 27 Maret 2015, Olga meninggal dunia di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura karena penyakit meningitis yang sudah dideritanya.[3]

SELAMAT JALAN OLGA SYAHPUTRA

Karier

Sulung dari 7 bersaudara pasangan Nur Rahman dan Nurshida ini awalnya hanya penggemar yang sering meminta tanda tangan serta foto bareng idolanya. Keberuntungan menghampiri saat dirinya ditawari bermain di film Lenong Bocah. Sayangnya pria berdarah Jawa-Minang ini diharuskan ikut latihan terlebih dahulu di Sanggar Ananda. Karena tak punya uang, Olga terpaksa menjual kulkas demi membayar kursus di Sanggar Ananda. Sahabat Olga, Bertrand Antolin yang kemudian mengulurkan bantuan dengan membelikan Olga kulkas baru.[1]
Selama aktif di Sanggar Ananda, Olga juga sering ikut syuting meski hanya peran-peran minor. Olga juga pernah menjadi asisten penyanyi Rita Sugiarto. Ketekunan Olga berbuah manis. Setelah sempat berperan di sinetron Kawin Gantung dan Si Yoyo, Olga menjadi presenter Ngidam di SCTV bersama dengan Jeremy Thomas. Olga juga bermain di acara komedi Jangan Cium Gue dan disusul Extravaganza ABG tahun 2005 namanya mulai dikenal. Namanya benar-benar melambung di awal 2007 setelah bergabung bersama dua rekannya Indra Bekti dan Indy Barends di acara Ceriwis Trans TV.[2]
Mulai tahun 2008, Olga menjadi presenter TV acara musik Dahsyat di stasiun RCTI bersama Luna Maya dan Raffi Ahmad. Selain menjadi presenter, ia juga membintangi beberapa film layar lebar, di antaranya Skandal Cinta Babi Ngepet dan Mau Lagi. Film Mau Lagi sebelumnya dicekal dan tidak dapat beredar. Namun setelah berganti nama menjadi Cintaku Selamanya, film ini diberi izin untuk diedarkan.
Tak puas hanya menjadi presenter dan bintang film, Olga mulai merambah dunia tarik suara. Olga telah merilis dua single, yaitu Hancur Hatiku (2009) dan Jangan Ganggu Aku Lagi (2010) yang keduanya merupakan lagu ciptaan Charly Setia Band dengan label Nagaswara.
Olga juga memenangkan penghargaan sebagai Presenter Acara Variety Show Music Terfavorit dan Pelawak Terfavorit dalam Panasonic Awards 2009 dan Panasonic Gobel Awards 2010 yang disiarkan di RCTI, TPI (sekarang MNC TV), dan Global TV.
Setelah tidak lagi menjadi presenter acara Ceriwis, Olga membawakan acara Online di Trans TV bersama Jeng Kellin dan Ayu Dewi.
Olga pernah menjadi pemain di Pesbukers ANTV bersama Jessica Iskandar, Raffi Ahmad dan pemain lainnya.

Kehidupan pribadi

Olga juga merupakan sahabat dari aktor dan presenter Raffi Ahmad dan kakak dari Billy Syahputra.
Olga juga mengembangkan bisnisnya dengan membuka sebuah butik bersama dengan adik perempuannya, Reny Nurman yang bernama "Rumah Olga Syahputra" yang berlokasi di lantai 1 Los C2 No. 3A, ITC Kuningan, Jakarta Selatan. Ia mengatakan bahwa bisnisnya ini juga membantu adiknya yang sedang liburan kuliah.

Kesehatan

Pada bulan April 2014, Olga Syahputra mengalami penyakit radang selaput otak yang sebelumnya dikabarkan Olga terkena kanker hingga dugaan mengalami guna-guna, ini terlihat dari rasa sakit kepala dan terus menurunnya daya tahan tubuh dari hari ke hari. Olga sempat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, lalu karena keadaan belum membaik, Olga sempat melakukan pengobatan di Jerman, sebelum akhirnya memutuskan untuk melakukan perawatan di Singapura.

Kematian

Pada 27 Maret 2015, Olga meninggal dunia di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura karena penyakit meningitis yang sudah dideritanya.[3]

Senin, 08 September 2014

SMA SEDES BEDONO

MOSA yang nakutin tapi menantang banget wkwkwwk..

Waktu yg dikasih buat mandi cuma 3 menit dan satu kama mandi 3 orang wkwkkw...
tapi kalo udah 3 bulan itu enak banget wkwkwk...
Tapi enaknya udah ada acara 25thn Sedes + Karnaval juara 1 sekabupaten wew...

Selasa, 18 Maret 2014

TODAY NEWS (by.friska)

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak pemimpin dan elite partai politik yang terjerat kasus korupsi. Kendati begitu, dalam kampanye Pemilu 2014, partai-partai politik bertekad memerangi korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi pun mengingatkan partai politik untuk tidak mengulangi kesalahan sebelumnya.
Partai Demokrat, misalnya, tetap menegaskan komitmennya untuk menyatakan ”Tidak pada Korupsi”.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, di Jakarta, Selasa (18/3), menegaskan, ”Partai Demokrat tetap mengatakan ’tidak pada korupsi’. Itu sesuai slogan partai kami sebagai partai cerdas, santun, dan bersih.” Menurut Edhie, versi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ada 20 kader Partai Demokrat yang tersangkut kasus korupsi, menempatkan mereka di urutan ketiga, atau versi Indonesia Corruption Watch yang menempatkan mereka di urutan kedelapan. Demokrat pun berjanji akan melanjutkan pembersihan partai dari kader-kader yang mengotori baju Demokrat. ”Silakan KPK atau lembaga hukum lain untuk menindaklanjuti bukti yang ada,” kata Edhie.
Ia menegaskan, penguatan KPK juga menjadi agenda Demokrat ke depan.
Partai Keadilan Sejahtera juga tetap tidak akan menoleransi kader yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi. PKS kini sudah memiliki perangkat untuk mencegah kader melakukan tindak pidana korupsi. ”Kami tidak akan menolerir kader yang melakukan tindak pidana korupsi,” kata Ketua DPP PKS Abdul Hakim.
PKS mempunyai mekanisme pemberian sanksi terhadap kader yang terbukti korupsi, yaitu pemecatan. PKS juga mempunyai perangkat untuk mencegah kader melakukan korupsi. PKS memiliki Dewan Syariah dan Badan Penegak Disiplin Organisasi.
Ketua DPP Partai Bulan Bintang Tumpal Daniel menegaskan bahwa PBB mendukung hukuman mati untuk koruptor. ”Salah satu kontrak sosial dari calon legislator PBB di seluruh Indonesia adalah mundur dari anggota DPR/DPRD apabila melakukan korupsi, asusila, dan kinerja di Dewan tidak produktif untuk kepentingan rakyat,” katanya.
Menurut Daniel, penguatan KPK salah satunya adalah dengan menjadikan institusi KPK sebagai lembaga negara yang permanen.
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan, komitmen pemberantasan korupsi di PPP sudah dibuktikan sejak awal. Fraksi PPP ikut menginisiasi pembentukan peraturan dan lembaga anti korupsi, seperti penerbitan Ketetapan MPR mengenai Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dan lahirnya KPK.
Dalam perjalanan waktu, tambah Lukman, salah satu anggota PPP terkena kasus korupsi dan ditangkap KPK. ”Kami sangat terpukul. Sejak itu, kami merasa betul-betul harus serius memerangi itu,” tambahnya.
Lukman mengungkapkan, pihaknya kemudian membuat pakta integritas yang ditandatangani semua anggota DPR. Pakta integritas itu juga diberlakukan untuk semua calon anggota legislatif (caleg) yang ada saat ini. Jika suatu saat ditemukan menjadi tersangka dalam suatu kasus, caleg harus mengundurkan diri.
Terkait isu revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, kata Lukman, PPP tegas menolak pengurangan kewenangan KPK, baik dalam hal penyadapan maupun penyelidikan.
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menyatakan, penyelenggaraan negara yang bertanggung jawab, bersih, dan berwibawa menjadi salah satu arah politik dan program partainya. Arah politik dan program itu tertuang dalam hasil Kongres III PDI-P tahun 2010 di Bali.
Wakil Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menambahkan, laporan dana kampanye dari caleg betul-betul diminta untuk dilaporkan. Partai kemudian melaporkannya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Figur tokoh anti korupsi, seperti Teten Masduki yang direkrut partai, juga telah diminta membuat mekanisme akuntabilitas di partai.
Sekjen Partai Amanat Nasional Taufik Kurniawan mengatakan, agenda pemberantasan KKN sudah menjadi filosofi gerakan dan menjadi platform partai mengingat PAN adalah partai yang dilahirkan dari gerakan reformasi. ”KKN itu istilah yang dipopulerkan tokoh reformasi, Pak Amien Rais. Karena itu, gerakan anti korupsi sudah masuk dalam AD/ART kami,” kata Taufik.
Saking berhati-hatinya untuk menjauhi korupsi, dalam implementasinya PAN tak pernah memberlakukan pungutan ”uang perahu” dalam pemilihan kepala daerah. ”Jika ada yang sampai korupsi atau ketahuan memungut uang perahu, akan dicopot dan diganti dari kepengurusan,” kata Taufik.
PAN juga tak memberlakukan ”uang perahu” dari para caleg.
Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa siap menjalin kerja sama dengan KPK untuk memberikan pembekalan dan pengarahan demi mencegah kemungkinan praktik korupsi di lingkungan partai. ”Kalau ada kader partai yang menjadi tersangka korupsi, akan langsung diberhentikan. Terapi kejut perlu diterapkan agar semangat anti korupsi meresap dalam diri semua kader,” kata Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar.
Setelah pemilu legislatif, para caleg terpilih akan diberi pembekalan dan pengarahan dari KPK.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan hal senada. Menurut Fadel, Golkar tidak memberikan toleransi terhadap kader yang terlibat korupsi.
Fadel menegaskan, partai tidak korupsi, tetapi oknum-oknum kader yang melakukan korupsi. Ini yang harus ”dibersihkan” supaya nama partai tetap jaya.
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) mengaku telah memiliki sistem pengawasan internal partai untuk memantau kerja kadernya. Kader partai yang mendapat indikasi korupsi akan dipanggil, dikonfirmasi, kemudian dikeluarkan dari partai apabila terbukti korupsi.
Menurut Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi sekaligus pendiri PKPI, Nehemia Lawalata, sistem pengawasan orang per orang itu bekerja seperti sistem intelijen.
”Walaupun kekuatan finansial kami tidak sebaik partai lain, kami menjunjung mental anti korupsi,” kata Nehemia.
Ketua Umum PKPI Sutiyoso juga melarang anggota legislatif menerima apa pun selain gaji. ”Korupsi yang marak terjadi di lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif pada mulanya berawal dari partai politik. Sebagian besar mereka, kan, berasal dari politisi parpol,” kata Sutiyoso.
Peringatan KPK
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas meminta semua parpol peserta Pemilu 2014 tak lagi menghasilkan rezim korup dan memberikan janji-janji palsu. ”Pemilu 2009 yang menghasilkan rezim korup telah menyengsarakan rakyat secara nasional. Ini akibat rezim yang terus-menerus menipu rakyat dengan janji-janji tak masuk akal,” kata Busyro.
Semakin sistemiknya korupsi anggaran pendapatan dan belanja negara maupun daerah, hingga ke sektor pertambangan dan badan usaha milik negara, telah menimbulkan ketidakpercayaan rakyat terhadap rezim politik meskipun dihasilkan dari pemilu yang demokratis.
Untuk itu, menurut Busyro, yang diperlukan tak lagi sekadar janji anti korupsi dari parpol dan calon anggota legislatifnya, tetapi tindakan nyata partai politik dan calon anggota legislatif, seperti menolak politik uang. ”Jika realitas ini tak dijadikan titik balik dengan sikap jujur dan meninggalkan politik uang, parpol pemenang tetap akan menghadapi beban berat seperti rezim politik sekarang ini,” katanya.
Jika mau berbuat nyata, menurut Busyro, parpol dan caleg-calegnya harus mulai mengedukasi pemilih dengan tidak main sogok atau politik uang, memberikan janji palsu, dan menggadaikan agama. (AMR/IAM/OSA/ANA/NTA/RYO/FER/BIL/ONG/WHY/A08)

Sumber :
http://nasional.kompas.com/read/2014/03/19/0856299/Parpol.Bertekad.Perangi.Korupsi

Opini dan pendapat :
 

Saya sebagai seorang pelajar saya mendukung tekad parpol untuk memerangi korupsi. Tapi kami sebagai masyarakat butuk “BUKTI” bukan hanya sekedar “JANJI”. Jujur, saya sebagai seorang pelajar terlalu tau apa arti korupsi secara detail, kami hanya tau korupsi adalah “MENCURI UANG NEGARA”. Walau kami tidak merasakan akibatnya secara langsung, tapi kami dapat melihat banyak orang yang terkena dampak negative  dari ULAH para pejabat Negara yang melakukan korupsi. Dan itu membuat kami merasa jengkel, saya juga bingung, apakah sebanarnya para koruptor-koruptor itu memiliki hati nurani? Sampai tega-teganya membuat bangsa sendiri menjadi jatuh martabatnya dimata dunia. Apalagi saat melihat para koruptor dapat melenggang bebas di sekitar kita tanpa takut terkena pidana.
Saya berharap kepada aparat penegak hukun supaya menanggapinya dengan serius. Apalagi kita tau, bahwa sebentar lagi kita akan melaksanakan pesta demokrasi. Jadi kami sebagai masyarakat mengharapkan agar parpol yang akan terpilih tidak lagi melakukan korupsi. Saya juga berharap agar para parpol memegang ucapannya, tidak hanya saat akan pemilihan umum, tapi terus sampai masa pemerintahannya habis. Bahkan sampai selama-lamanya. Karena semua ini untuk Negara kita tercinta “INDONESIA”.
            Terima kasih.